Apakah Alam Semesta ini Teratur?

 Apakah Alam Semesta ini Teratur?

Saya sedang menonton film dokumenter "Black Holes, The Edge of All We Know". Ini film tentang proses pemotretan black hole dengan Event of Horizon Telescope (EHT) yang diiringi oleh penjelasan dari berbagai ahli fisika dan filsafat sains. 


Salah satu komentar disampaikan oleh Andy Strominger, ahli fisika teori dari Harvard. Strominger ini rekan kerja Stephen Hawking dalam riset mengenai black hole. Dia mengatakan,"Sifat dasar alam semesta ini acak. Tidak ada hukum yang mengatur seluruh alam semesta. Ini adalah mimpi buruk fisikawan."


Lho, kok? Bukankah sudah ada banyak hukum fisika yang dirumuskan, untuk menunjukkan keteraturan alam semesta? Satu hal penting perlu kita ingat, bahwa sains itu bukan alam semesta. Sains itu adalah serpihan gambar alam semesta yang sudah berhasil kita buat. Serpihannya sangat kecil, dan kabur. Dalam gambar yang dihasilkan saat ini memang kita melihat keteraturan. Tapi ingat, makin banyak kita tahu, makin tampak berbagai ketidakberaturan alam semesta.


Teori yang dirumuskan Newton sangat sederhana, dan membuat alam semesta tampak deterministik. Tapi ternyata ketika Einstein merumuskan teori gravitasi yang lebih detil, soalnya tak lagi sederhana dan deterministik. Salah satu "konsekuensi" dari teori Einstein itu adalah black hole tadi. Black hole digambarkan sebagai tempat runtuhnya berbagai hukum fisika.


Seekor semut yang sedang meniti sutas kawat sepanjang 2000 meter mungkin tak lagi bisa menyadari bila kawat yang ia titi itu melengkung. Baginya lintasan itu lurus saja. Seperti itulah kita. Yang kita anggap keteraturan ini sekali lagi hanyalah serpihan yang sangat kecil. Makin besar serpihan yang berhasil kita amati, semakin tak teratur alam ini terlihat.


Cuma, manusia pandai berkelit. Bahkan sebuah ketidakteraturan pun bisa ia sebut teratur. Yang acak adalah sebuah pola.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Susahnya Berkabar?

Pengkotak-kotakan Manusia