Ironi
Manusia lahir dengan terlalu banyak bertanya,
Sebab mereka peka terhadap ironi.
Sedang waktu tak pernah cukup untuk mencari jawab.
Bicara-bicara tidak pernah bisa habis,
tentang ide dan ambisi.
Manusia memang begitu,
Bagi yang beruntung; ia berhakikat untuk hidup,
Ironi dijadikannya tolok berinstrokpeksi.
Namun sebagian yang lain menganggapnya masalah,
Maka mereka sulit keluar dari kubangan penyesalan.
Komentar
Posting Komentar