Ironi
Manusia lahir dengan terlalu banyak bertanya, Sebab mereka peka terhadap ironi. Sedang waktu tak pernah cukup untuk mencari jawab. Bicara-bicara tidak pernah bisa habis, tentang ide dan ambisi. Manusia memang begitu, Bagi yang beruntung; ia berhakikat untuk hidup, Ironi dijadikannya tolok berinstrokpeksi. Namun sebagian yang lain menganggapnya masalah, Maka mereka sulit keluar dari kubangan penyesalan.